Sabtu, 05 Juli 2014

Sajak Satir Untuk Pemimpin

Aku tersenyum sinis saat melihat si tikus gendut bicara dari balik mimbar,
"Kesejahteraan rakyat telah meningkat, investasi menjanjikan, bla...bla...bla...!"
Aku tersenyum kecut saat melihat si babi berdasi tiba-tiba menanggalkan setelan keglamorannya, menyatu dengan si fakir berendam lumpur, mengendus si bodoh jelata dan mengkoarkan partai busuknya.

Mulutku menganga saat melihat si tentara berbalut atribut doreng, menggenggam senjata, meneriakkan kalimat-kalimat religius di layar kaca.
Sebuah paradoks memuakkan dan ironis karena si doreng memunafikkan dirinya di ranah kafir, mengejar kemapanan semu, berharap simpati para idiot.

Ini negara kalian?  Aku tertawa terbahak saat melihat para orang tua menceritakan dongeng satir pada generasinya tentang negara kalian.

Membusuklah!